For past 7 days, I'd been quarantined for pre-productions workshop, altogether with the participants of multicultural documentary video making from Aceh, Papua, Jakarta, Bandung and Ambon. We were having DVD marathon (as many as you can imagine and as I went home, I felt a bit tired of DVDs), discussions and outdoor shooting for two days at the nearby farmers market. I can't stop gleaming at the interior of this inn we stayed in. So many birds involved and kitschy too.
Selama seminggu kemarin, saya terkarantina bersama 5 peserta workshop film dokumenter lintas budaya yang diadakan di Bogor. Pesertanya datang dari berbagai kota seperti Aceh, Papua, Jakarta, Bandung dan Ambon. Sayang sekali seorang peserta dari Palu batal ikut serta, karena masuk rumah sakit di hari keberangkatan. Di sana kami menonton banyak sekali film (aduh, sesampainya di rumah saya agak mual melihat tumpukan DVD saya), berdiskusi dan mengambil gambar di pasar tradisional Cisarua. Di sela-sela kegiatan, mata saya tidak bisa berhenti mengagumi pajangan kecil-besar di penginapan kami. Ya ampun, banyak hiasan burung yang bikin ngiler.
Selama seminggu kemarin, saya terkarantina bersama 5 peserta workshop film dokumenter lintas budaya yang diadakan di Bogor. Pesertanya datang dari berbagai kota seperti Aceh, Papua, Jakarta, Bandung dan Ambon. Sayang sekali seorang peserta dari Palu batal ikut serta, karena masuk rumah sakit di hari keberangkatan. Di sana kami menonton banyak sekali film (aduh, sesampainya di rumah saya agak mual melihat tumpukan DVD saya), berdiskusi dan mengambil gambar di pasar tradisional Cisarua. Di sela-sela kegiatan, mata saya tidak bisa berhenti mengagumi pajangan kecil-besar di penginapan kami. Ya ampun, banyak hiasan burung yang bikin ngiler.