23/09/2009

Artificial Intelligence

Setahun yang lalu, aku memutuskan untuk mengikuti sebuah kompetisi (sebetulnya hanya pameran biasa, tapi ada proses seleksinya) kartun internasional di Jiaxing, China. Banyak sekali halangannya, ketika pulang sehabis mengantarkan karya aku harus jalan berputar kompleks kantor pos Lapangan Banteng, sekolah Santa Ursula dan seluruh blok itu sampai 2 kali. Aku sok tahu hihihi, harusnya aku menyeberang ke arah Pertamina. Kemudian deg-degan menunggu resultnya yang seharusnya keluar sekitar bulan Oktober 2008, tetapi tidak kunjung tiba. "ini gilaaaaa!" begitu pikirku. Jadi, aku kirim e-mail ke panitianya dengan nada sedikit marah-marah, apa ini hoax ya, katanya ada acara penyerahan award di bulan itu, tapi manaaaaa janji palsu. E-mail itupun tak berbalas. Aku dan temanku yang sama-sama mengikuti ajang ini pun memutuskan untuk melupakan mimpi jalan-jalan ke China.

Selang setahun kemudian, di suatu pagi tahun 2009, temanku mengirimkan pesan singkat "mbak, aku dapet paket dari Jiaxing. pasti kamu juga dapet deh..." Waaaaaaa aku jadi deg-degan...aku nunggu seharian itu sambil mikir, lho kok temenku yang di Yogya dapat lebih dulu, sedangkan aku yang di Jakarta belum. Ternyata paket itu datang keesokan harinya...


Persis waktu dibuka ada sertifikat yang membuatku sedikit mengerti mengapa e-mail-ku waktu itu tidak dibalas...ALL CAME IN CHINESE...and probably they don't even speak english as well...



Mereka mengembalikan karya-karyaku yang lain yang tidak masuk katalog dalam kondisi baik



Aku menerima sebuah katalog yang luar biasa bagus, sekaligus BANGGA MENJADI WARGA NEGARA INDONESIA karena peserta dari Indonesia hanya 3 orang! Peserta lainnya mayoritas dari China dan Timur Tengah.


Inilah karya-karya kami yang berjaya di kontes internasional


Artificial Intelligence (lihat di sini untuk postingan tentang kontingen Jiaxing tahun 2008)


Meskipun nama karyaku salah total, tapi aku senang sekali...aku bisa membanggakan prestasi ini kepada kedua orang tuaku dan meyakinkan mereka bahwa apa yang aku tekuni sekarang ini bukanlah hal yang main-main. Setelah Februari lalu aku berpameran di Yogya, kurasa masuknya karyaku dalam pameran kartun di Jiaxing ini hadiah terbesar yang pernah aku terima sepanjang tahun 2009. Piala yang aku peroleh dari Jiaxing langsung kupajang di meja di ruang tengah, biar semua orang dapat melihatnya.